 |
Jawa Tengah|JejakKASUS.biz.id– Dunia jurnalistik Jawa Tengah diguncang skandal dugaan pemerasan yang melibatkan seorang wartawan Tribuncakranews.com berinisial ZF. Ia diduga meminta sejumlah uang dari penjual rokok ilegal di wilayah Cilacap dengan ancaman pemberitaan negatif jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Namun, bukan hanya kasus dugaan pemerasan yang menjadi sorotan, tetapi juga sikap pimpinan redaksi Tribuncakranews.com yang dinilai lepas tangan. Alih-alih memberikan klarifikasi atau pendampingan hukum kepada wartawannya, ia justru disebut-sebut menghindar dan melakukan "stop pers" sepihak, yang dinilai membungkam suara para jurnalisnya.
Seorang jurnalis dari media lain di Jawa Tengah mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan tersebut.
"Kami prihatin dengan situasi ini. Seharusnya, pimpinan redaksi memberikan pendampingan, bukan malah membungkam jurnalisnya. Ini bisa merusak kepercayaan terhadap media," ujarnya.
 |
| pimpinan redaksi Tribuncakranews.com |
Pengamat media di Jawa Tengah juga menyoroti potensi konsekuensi hukum dari tindakan pimpinan redaksi.
"Sebagai pemimpin redaksi, ia memiliki tanggung jawab hukum dan moral terhadap anggotanya. Menghindar dan melakukan 'stop pers' bisa menjadi pelanggaran terhadap hak-hak jurnalis," katanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pimpinan redaksi Tribuncakranews.com belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan tersebut. Sikap diam ini justru memperkuat kekecewaan di kalangan wartawan dan semakin memperkeruh situasi.(Yanto)