Gegara Temukan Transaksi Biosolar Mencurigakan, Karyawan SPBU di Sleman Dapat Apresiasi

{getMailchimp} $title={MailChimp Form} $text={Subscribe to our mailing list to get the new updates.}

Gegara Temukan Transaksi Biosolar Mencurigakan, Karyawan SPBU di Sleman Dapat Apresiasi

Kamis, 21 September 2023, 6:49:00 PM


Sleman|JejakKASUS-Dua operator SPBU 44.555.04 di Jalan Raya Magelang, Kemloko, Caturharjo, Sleman, Rahmat Raharja dan Muhammad Ridwan Mustofa pada 7 September 2023 lalu menjadi korban pengeroyokan belasan orang. Pengeroyokan terjadi akibat mereka melaporkan transaksi mencurigakan biosolar di SPBU tersebut.


“Operator SPBU itu melaporkan adanya transaksi QR Code biosolar subsidi yang mencurigakan yang mengarah pada penyalahgunaan BBM subsidi,” papar Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Brasto Galih Nugroho dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (20/09/2023).


Biosolar sendiri adalah bahan bakar ramah lingkungan yang berasal dari pencampuran biodiesel (minyak nabati) dan bahan bakar solar.


Pegawai SPBU alami pemukulan akibat melaporkan

Menurut Brasto, pihaknya menduga operator SPBU di Sleman tersebut mengalami pemukulan dan penganiayaan belasan orang tidak karena keduanya melaporkan transaksi mencurigakan tersebut lewat Hotline 135. Akibat laporan tersebut, oknum yang diduga melakukan transaksi mencurigakan tidak bisa lagi membeli biosolar,


Sebab pasca-laporan kasus transaksi penyalahgunaan BBM subsidi tersebut, Pertamina membekukan QR Code mereka.


“Oknum tidak lagi bisa menyalahgunakan biosolar subsidi,” ujarnya.


Brasto menambahkan, dari laporan yang Pertamina terima, tercatat sebanyak 12 nomor polisi (nopol) kendaraan yang kena blokir karena tidak bisa membeli Biosolar. Sebab kemungkinan mereka menyalahgunakan BBM subsidi. 


“Laporan masuk ke Hotline 135 dari operator dengan catatan kuota biosolar habis,” jelasnya.


Pertamina berikan santunan dan apresiasi

Pertamina, lanjut Brasto pun akhirnya memberikan santunan dan apresiasi pada kedua operator tersebut. Pengawas di SPBU tersebut, Dwi Nurhidayanto pun ikut mendapat penghargaan. 


Kinerja operator dan pengawas di SPBU tersebut mereka anggap baik. Mereka bisa memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dalam rangka mendukung Program Subsidi Tepat MyPertamina.


“Kinerja operator yang berakhir dipukuli segerombolan orang pun perlu mendapat apresiasi. Jadi, apresiasi karena SPBU tersebut telah berjasa dalam mendukung Program Subsidi Tepat MyPertamina,” jelasnya.


Kecam penganiayaan

Meski kondisi kesehatan kedua operator tersebut sudah membaik, Brasto mengecam kasus penganiayaan yang mereka alami. Kasus tersebut saat ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.


Brasto berharap seluruh petugas SPBU di wilayah Yogyakarta bisa mencontoh SPBU di Jalan Raya Magelang, Kemloko, Caturharjo, Sleman tersebut. Mereka harapannya meningkatkan pelayanan yang maksimal ke konsumen SPBU. Termasuk melaporkan jika ada transaksi biosolar yang mencurigakan.


“Kami mengecam keras aksi penganiayaan belasan orang tidak dikenal kepada operator SPBU yang mendukung Program Subsidi Tepat MyPertamina,” imbuhnya.(Yanto)



TerPopuler