Beredar Foto dan Pesan Berantai Terkait Geng KBTM, Diduga Pelaku Klitih di Sejumlah Titik di Salatiga

{getMailchimp} $title={MailChimp Form} $text={Subscribe to our mailing list to get the new updates.}

Beredar Foto dan Pesan Berantai Terkait Geng KBTM, Diduga Pelaku Klitih di Sejumlah Titik di Salatiga

Senin, 10 Juli 2023, 11:33:00 PM


Salatiga|JejakKASUS- Di dalam pesan berantai itu menyebutkan jika kelompok remaja tersebut memiliki nama singkatan KBTM. Belum jelas apa arti dan kepanjangan dari empat huruf itu.


Di dalam lesan berantai melalui pesan Whatsapp menyebutkan jika sekelompok remaja berjumlah 17 orang itu terkait klitik di wilayah Salatiga.


Foto yang beredar, para pemuda didominasi pakaian serba hitam itu membawa serta sajam berupa larang dan celurit.


"Info bolo!. Salatiga tidak aman dengan adanya rawan kejadian klitik," demikian sepenggal isi diawal kalimat pesan berantai 


Didalam pesan itu juga diperkuat dengan keterangan bahwa semalam di daerah Jetis tepatnya Jalan Kartini pada malam hari ada korban sepasang remaja berusia15 tahun laki-laki dan perempuan menjadi korban klitik. 


"Kedua korban di parang salah satunya meninggal dan seorang lagi mengalami luka parah," terang pesan berantai itu.


Dalam pesan berantai itu disebutkan juga meminta kepada masyarakat agar mewaspadai, terutama terhadap keberadaan Geng KBTM terdiri dari wilayah Salatiga yang masih banyak yang belum diamankan.


Disebutkan juga beberapa titik tempat tongkrongan Geng KBTM diantaranya sekitar Jalan Jetis, Jalan Kartini, Alun-alun Pancasila, Jalan Diponegoro, Jalan Blotongan dan Jalan Kemiri.


Sementara, Sat Reskrim Polres Salatiga juga sebelumnya menangani kasus diduga klitik di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga.


Dimana, anggota piket sempat mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP) JLS Warak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti (Bawah Taman Bendosari) Salatiga terkait gerombolan sepeda motor yang membawa sajam yang terjadi pada Jumat (07/07) sekitar jam 01.30 WIB.


Dalam peristiwa itu, terdapat korban Handika Kurniawan (17) warga Kab Semarang yang bekerja sebagai penjaga bilyard di Monginsidi, Sraten RT 02 RW 03, Kelurahan Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang serta Ivan Bayu Prasetyo warga Boyolali. Sedangkan, dua orang korban lainnya zidan dan Arya dalam kondisi pingsan.


Menurut keterangan saksi mata, Lazarus (55) warga Warak, Sidomukti, Salatiga sekira pukul 01.30 WIB rombongan pertama korban bersama lima orang rekannya setelah bermain PS di Candi mengendarai 4 motor akan menuju ke Argomulyo..


Sesampainya di JLS sebelum Taman Bendosari, rombongan korban berpapasan dengan sekelompok remaja mengendarai motor sambil membawa sajam.


remaja yangenawa sajam sambil berboncengan turun dari motor kemudian menghadang rombongan motor korban yang akan menuju ke Argomulyo.


Sejumlah korban mengalami luka pada jari. Sedangkan, motor roda dua  diduga di bawa pelaku.


Tak berhenti sampai disitu. Kejadian nyaris sama di alami rombongan kedua. Dimana, korban melewati JLS bersama dengan Zidan, Arya dan Bayu mengendarai motor 1 berbonceng 3.


Kondisinya, Zidan di depan, Arya membonceng di tengah, dan Bayu membonceng di di belakang.


Tiba-tiba, dari arah Promasan ke arah Gamol untuk mengantarkan pulang Zidan. Pada saat perjalanan dari Promasan sampai di perempatan JLS Salib Putih para korban berpapasan dengan segrombolan pemuda memgendarai 10 motor sambil berboncengan dengan membawa sajam.


Kemudian korban mendahuli rombongan motor di perempatan JLS Salib Putih. Lemudian setelah mendahului korban di teriaki untuk berhenti.


Karna korban takut korban memilih tancap gas. Namun para pelaku justru mengejar sambil mengeluarkan sajam (celurit besar). Motor korban sempat di pepet hingga korban kehabisan jalan dan jatuh ke dalam selokan dan korban pingsan.


Dark kejadian itu, korban mengalami luka pada kepala, tangan, pinggul, dan kaki dan dirawat di RSPAW. Selain itu, 1 unit sepeda motor  diduga di bawa pelaku.


Terpisah, Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP M. Arifin Suryani saat dikonfirmasi sempat menyebutkan jika fakta yang ada di Salatiga berita terkait pesan berantai di Grop WA warga tidak benar.


Ia pun mengungkapkan jika memang beberapa waktu yang lalu terjadi perselisihan antar kelompok remaja.


"Tetapi yang terlibat sudah kami proses, hanya memang masih ada beberapa yang belum tertangkap tetapi tetap kami cari," terang AKP M. Arifin, Senin (10/7) malam. 


Ketika kembali ditanya, apakah pesan berantai tersebut tergolong hoaks Ia ingin memastikan terlebih dahulu.


"Untuk memastikan akan Kami lidik lebih lanjut. Dan segera kami rilis, viar berita jelas tidak liar," ujarnya.


Ditempat terpisah, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palot diminta tanggapannya juga mengakui dirinya mendapatkan informasi terkait dugaan klitik di Salatiga.


Bahkan, Dance mengaku Ia mendapatkan sumber dari Kapolres Salagugat langsung.


"Tapi saya yakin, para pelaku klitik itu bukan warga Salatiga melainkan dari luar yang kebetulan melintas dan memilih tongkrongan di Salatiga pinggiran seperti JLS," ucap Dance.


Ia pun mengapresiasi langkah cepat jajaran Polres Salatiga yang langsung menangani kasus tersebut. (F Yanto)

TerPopuler